#4 LOVE IN AUSSIE~Dilamar?

#4 LOVE IN AUSSIE~Dilamar?



POV QAMIRA
Jarum jam di dinding kamarku menunjukkan pukul 16.20 Wib. Seusai mendirikan sholat Ashar, aku masih berguling guling malas di atas ranjang sampai sayup sayup kudengar bunyi derit pintu dari lantai bawah sebagai pertanda Mama dan Papa atau salah satunya sudah pulang.

Sesuai tradisi di daerahku, jika ada salah satu kerabat atau tetangga mengadakan syukuran baik kecil maupun besar, kerabat dan sanak keluarga yang lain pasti tumpah ruah ke rumah si empunya hajatan untuk sekedar bantu bantu ataupun meramaikan suasana. Maka tak heran, sejak kabar kepulangan kak Zain tersebar, Tante Nisa segera mengundang para tetangga dan kerabat dekat pada acara syukuran kecil kecilannya, persis seperti 2 tahun yang lalu. Dan disanalah—di rumah tante Nisa, Mama dan Papa selama beberapa jam yang lalu terdampar dan lupa pulang walaupun hanya untuk sekedar menengok kabar putri kesayangannya ini.

#3 LOVE IN AUSSIE~Ujian Keseriusan dari Calon mertua

#3 LOVE IN AUSSIE~Ujian Keseriusan dari Calon mertua




POV ZAIN

“kakak, Bunda dan Ayah kakak manggil..” seru Doni, Adik sepupuku  tepat dari depan pintu kamar. Aku hanya mengangguk mengiyakan seruannya.

Aku yakin Mira yang saat ini tengah di hadapanku tak mendengar seruan Doni barusan. Dari jalan kompleks selebar 5 meter yang memisahkan rumahku dan rumahnya saat ini, ku lihat Mira sepertinya tengah membayangkan sesuatu. Dia memang ada di depanku, tapi tidak dengan pikirannya.

Memecah kesunyian diantara kami, aku berinisiatif menananyakan langsung apa yang sedang ia pikirkan.

“Qamira Nafisah kok melamun? “ tanyaku sengaja menyebutkan nama lengkapnya untuk  memecah keheningan