Setelah tak Bersama Chapter 17



Akhirnya Ferdi tertidur di kursih jaga, tepat disamping tempat tidur Lyra. Ia tak menyadari bahawa Lyra telah sadar bebrapa menit yang lalu dan saat ini sedang mengamati dirinya


Lyra masih memandangi sosok yang tengah tertidur pulas di sampingnya ini.  Nafas ferdi begitu lembut. Diliriknya tangan mereka yang saling mengenggam satu sama lain. Ia tersenyum simpul, tentu saja. Lyra mencoba mengingat ngingat mengapa ia sampai berada di rumah sakit ini. 


“oh yaa, siang itu Saya pingsan dibandara? Kenapa?” pikir Lyra dalam hati. Ia berniat menanyakan hal itu besok pagi setelah ferdi bangun.


****

“Sudah bangun sweetheart” gumam ferdi lembut sambil memegang tanganya. Lyra yang baru saja bangun, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang perawatan ini. Ia masih bingung perihal keberadaannya disini.


“Ehmm, apa yang sebenarnya terjadi padaku? kenapa aku bisa pingsan?” Tanya Lyra sambil memandang ferdi lekat lekat


“tidak terjadi apa-apa sweetheart, kamu hanya sedikit kelelahan saja..” jawab ferdi gugup karena Ia baru saja menutupi sesuatu yang Lyra sendiri harusnya juga tahu.


“oh ya, sekarang bagaimana keadaanmu?” tanya ferdi lembut


“sudah lumayan baikan..” jaawab Lyra


“mau mendengar kabar baik? Kabar baiknya kamu diizinkan pulang setelah kamu sadar..” 


Serentak mereka tersenyum penuh syukur.


***

Tepat jam 8.00 mereka bersiap siap untuk check out dari rumah sakit, Lyra sempat menanyakan keberadaan koper dan tas yang dibawanya kemarin, ternyata tas dan kopernya sudah dikirim ferdi ke apartemen mereka. Ibu dan ayah Lyra juga sempat menelpon untuk menanyakan keadaan putri mereka itu, tapi dengan sigap ferdi bisa menyakinkan ibu dan ayah Lyra bahwa Lyra baik baik saja. Ia hanya sedikit kelelahan dan hanya butuh istirahat. Jadi ferdi meminta Ayah dan Ibu Lyra untuk tidak terlalu khawatir dan juga tidak harus segera menjenguk Lyra di rumah sakit lagipula setelah Lyra sadar, dokter telah mengizinkan Lyra untuk pulang.


Lyra berjalan masih dipapah oleh Ferdi, sebenarnya Ia merasa bisa dan kuat untuk jalan sendiri. Tapi ia sedang tak ingin berdebat dengan suaminya itu. sebelumnya bahkan Ferdi bersikeras untuk mengendongnya keluar dari Rumah sakit menuju ke mobil, tentu saja Lyra menolak. Akhirnya mereka sepakat hanya dipapah saja.


Tiba di apartemen mereka, Lyra begitu terkejut ketika Ferdi secara Tiba tiba mengenddongnya dan hendak membawanya ke tempat tidur. Tentu saja Lyra geli dengan perlakuan Ferdi kepadanya saat ini.


“aku bukan anak kecil, turunkan aku fer.” Seru Lyra pura-pura tegas, Ferdi sama sekali tak bergeming, Ia terus saja berjalan menuju kamar mereka.


“ serius aku butuh mandi, bukan berada di tempat tidur…” ulang Lyra saat ferdi baru hendak menjatuhkan tubuh mereka berdua ke tempat tidur.


“ooh ya aku tahu, istirahatlah sebentar sayang, aku akan menyipkan dulu air hangat untuk mandimu..” gumam ferdi sambil mencium lembut puncak kepala Lyra.


Tentu saja Lyra terharu dengan perhatian Ferdi ini. Suami sigap dan penuh perhatian. “Yeah, he is my man..” teriak Lyra, tapi hanya dalam hati 


Tak beberapa lama, ferdi sudah keluar dari kamar mandi, melihat hal itu, lyra dengan segera bangun dan hendak membuka sweater biru yang dikenakannya saat ini. Mengetahui hal itu, ferdi dengan segera bergumam


“Perlu bantuan? Aku ahli dalam hal melepaskan itu..” seru ferdi sambil senyum penuh arti.


Lagi lagi Lyra tersenyum geli mendengar ucapan suaminya ini. Pipi nya pun mulai merona kemerahan.


“senyum mu itu aku artikan sebagai kata ya..” seru ferdi segera menuju kearah Lyra


Muka Lyra merah padam. Bukan hanya karena perkataan ferdi tapi karena ia telah tertangkap basah tersenyum oleh ucapan ferdi barusan


Saat tepat berada di samping Lyra, Bukannya segera membantu, ferdi justru memeluk lyra erat dan bergumam “I miss you so much, my sweetheart”


Sebenarnya Lyra bahagia mendengar ucapan blak-blakan ferdi itu. tapi Ia tahu bahwa ini bukanlah waktu yang tepat. Sambil menepuk bahu ferdi, Lyra segera membuyarkan suasana romantic yang memang sengaja dibangun ferdi barusan.


“Heii, ayolah aku butuh mandi, bukannya malah mendengar ucapan gombalmu pagi pagi begini, hanya perlu membantuku melepaskan sweater ini dan menyisir rambutku oke..?” pinta Lyra tegas


Kalau pernah nonton Reply 1997, pasti mendengar back sound embeeeekk mbeeekk di adegan kayak ini.. hahahah


****

Lyra sudah hendak berdiri saat ferdi selesai menyisir rambutnya. Mata mereka masih saling bertemu pandang pada kaca rias mereka seolah enggan berpisah walau hanya sekedar untuk mandi.


“kupikir kau masih belum mempunyai cukup tenaga untuk bisa mandi sendiri, perlu bantuan..?” lagi lagi ferdi sengaja mengoda Lyra


“kurasa tidak, tuan Ferdinand Alpath, aku kuat dan bisa melakukannya sendiri..” jawab Lyra tegas

“Ooh, ayolah my sweetheart..” pinta ferdi sambil memasang wajah memelas terbaiknya.


“oh oh oh, ku pikir untuk beberapa jam barusan, Ferdinand alpath baru saja menjadi petugas sosial hah?” tanya Lyra geli sambil seraya berdiri meninggalkan ferdi di tempat tidur mereka.


“ooh ayolah, seseorang tidak harus menjadi petugas sosial kalau hendak membantu kan?..” bantah ferdi cepat


“tak ada yang salah jika suami membantu istrinya kan?..” tanya Ferdi lanjut. 


“yaah, tak ada yang salah memang. Hanya saja aku tahu apa yang ada di pikiranmu saat ini. Dan inilah jawabanya. Tidak..” jawab Lyra sambil menutup pintu kamar mandi mereka. 


Ferdi masih tercengang dengan ucapan Lyra barusan, padahal Ia sudah gesit berlari mengejar Lyra menuju kamar mandi, tapi Ia malah mendapat penolakan tegas dengan ditutupnya pintu barusan.


****

Saat Lyra Selesai mandi, ferdi masih berada di tempat tidur sibuk dengan Ipad di tangannya..


Melihat hal itu, Lyra sengaja menggoda ferdi dan membuyarkan apapun yang ferdi lakukan di Ipadnya itu..


“tak membuka lowongan untuk memasangkan baju oke?..” tanya Lyra geli


“aku membantu tak harus ada lowongan sebelumnya, kau tak melupakan bahwa aku suami sigap kan?..” jawab ferdi sambil senyum penuh arti.


Mereka akhirnya tertawa bersama pada semua percakapan menggelikan mereka beberapa saat yang lalu.


****



EmoticonEmoticon