Setelah tak Bersama Chapter 10


Malam ini lyra benar benar bingung memilih gaun yang akan dikenakannya ke pesta itu. sudah hampir habis pakaian di lemarinya karena sedari tadi sudah ia bogkar. Tapi tetap saja ia bingung memilih gaun apa yang pantas ia kenakan di pesta itu. akhirnya, tanpa sengaja matanya tertuju pada sebuah gaun abu abu di pojok lemari gantungnya. Gaun abu abu tanpa lengan dengan acecoris blink blink di kedua sisinya. Pilihannya akhirnya jatuh pada gaun itu. gaun yang dibelikan ferdi untuknya dan dikenakannya saat anniversarry pertama pernikahan mereka. Tanpa tahu hal apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan ketika memilih gaun itu, yang jelas lyra ingin agar ferdi segera mengenalinya di keramaian pesta itu.

Lyra memang seseorang yang tak biasa berdandan, Setelah mengenakan make up tipis dan seadanya saja, ia mengenakan gaun pilihnnya itu dan segera mengenakan heels hitam favoritnya setelah itu ia menelpon perusahaan taksi untuk mengantarkanya ke tempat pesta itu berlangsung.

Pesta itu di gelar di ball room hotel berkelas international dengan dekorasi dan lightening ruangan yang sangat mengagumkan. Ketika Lyra memasuki ballroom itu dengan segera ia mencari rekan se Timnya. Di tengah keramaian ini tentu sangat sulit mencari mereka apalagi setelah mereka semua berdandan habis habisan. Tapi dengan segera lyra mengingat percakapannya tadi siang, bahwa prisil akan memakai gaun berwarna peach di pesta ini. Ternyata tak begitu sulit mencari seseorang yang warna gaunnya peach, karena hanya ada dua orang di ruangan itu yang memakai gaun dengan warna yang sama. Dengan segera lyra mengenali prisil dan teman se timnya tersebut yang ternyata memilih meja di tengah tengah ballroom ini. “Ooh my god! Tak sekalian saja mereka memilih duduk di tempat para eksekutif..” Seru lyra dalam hati

Tak berapa lama setelah lyra bergabung denga rekan se Timnya itu, acara anniversarry perusahaannya itu dimulai. Setelah MC membuka acara, Dengan segera pintu depan ballroom yang sedari tadi tertutup, tiba tiba terbuka. Dan dari pintu itu berjalanlah para eksekutif perusahaan Gerfon Company yang meliputi para pemegang saham, CEO dan direktur direkturnya. diantara para eksekutif itu pandangan mata lyra tertuju pada dua sosok yang dikenalinya. Ferdi dan Vino. Mereka berjalan bersamaan.   

Tanpa diduga, mata ferdipun memandang kearah gaun yang sangat dikenalinya, gaun yang dia sangat tahu siapa pemiliknya.  Di sela sela perjalanan ferdi menuju meja para eksekutif, Mata lyra dan ferdi tak henti hentinya saling menatap. Tentu Vino yang berjalan di sampingnya menyadari pandangan mata Ferdi itu dan dengan segera mengalihkan pandangannya ke arah  dimana mata ferdi memandang. Di sanalah Vino melihat Lyra terpaku dan saling berpandangan dengan ferdi. Ia terkejut tentu saja. Ini kali keduanya Vino melihat ferdi dan Lyra saling berpandangan. “ada apa sebenarnya antara ferdi dan Lyra?” tanya Vino dalam hati.

Acara anniversary gerfon company berjalan semi formal, setelah para eksekutif menyampaikan sambutan dan harapan ke depannya untuk perusahaan ini, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng bersama para eksekutif. Akhirnya Acara anniversary ini ditutup dengan hidangan makan malam istimewa yang tersaji di meja para tamu dan karyawan Gerfon Company. Lyra tak begitu berselera menyantap makan malamnya, jadi Ia hanya mencicipi hidangan pembuka saja. Ia tak begitu suka makanan western. Tak begitu cocok di lidahnya. Setelah mencicipi makanan sedikit, lyra meminta izin kepada para rekannya untuk pergi ke toilet. Saat ia  keluar dari toilet, tiba tiba dari arah samping lorong menuju toilet itu, tangan Lyra ditarik menuju ke arah sebuah lorong yang sepi.  Ia sudah hendak berteriak saat ferdi memanggil namanya.

“Ferdi, apa yang kau lakukan disini? Eeh maaf maksud saya pak ferdi yang terhormat” tanya Lyra terkejut

“aku, hanya..” jawab Ferdi dengan terbata-bata

“tapi apapun yang anda lakukan disini, itu bukan urusanku, lebih baik pak ferdi yang terhormat melepaskan tangan saya ini, tentu kita tak ingin sampai ada orang yang melihat kita disini kan?” tanya lyra memotong ucapan ferdi tadi

“tak masalah bagiku kalau ada orang yang melihat kita” timpal ferdi tegas

“hah? Jangan bermain denganku pak, okelah sebenarnya apa yang kau inginkan..” tanya lyra bingung

“aku hanya ingin mengajakmu makan malam setelah pesta ini..” jawab ferdi canggung dan masih mengenggam erat tangan Lyra

“apapun yang anda inginkan asalakan anda segera melepaskan tangan saya pak..” jawab Lyra sambil menarik tangganya dari genggaman tangan ferdi.

“oke aku tunggu kamu di parkiran samping hotel, sebaiknya kau tidak bermain main denganku lyra..” seru ferdi lantang.
 ****

Enjoy read
#peluk ciumku untuk readers setia

SELANJUTNYA : SETELAH TAK BERSAMA CHAPTER 11


EmoticonEmoticon