Malam ini lyra benar benar bingung memilih gaun yang akan dikenakannya
ke pesta itu. sudah hampir habis pakaian di lemarinya karena sedari tadi sudah
ia bogkar. Tapi tetap saja ia bingung memilih gaun apa yang pantas ia kenakan
di pesta itu. akhirnya, tanpa sengaja matanya tertuju pada sebuah gaun abu abu
di pojok lemari gantungnya. Gaun abu abu tanpa lengan dengan acecoris blink
blink di kedua sisinya. Pilihannya akhirnya jatuh pada gaun itu. gaun yang
dibelikan ferdi untuknya dan dikenakannya saat anniversarry pertama pernikahan
mereka. Tanpa tahu hal apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan ketika memilih
gaun itu, yang jelas lyra ingin agar ferdi segera mengenalinya di keramaian
pesta itu.
Lyra memang seseorang yang tak biasa berdandan, Setelah mengenakan
make up tipis dan seadanya saja, ia mengenakan gaun pilihnnya itu dan segera
mengenakan heels hitam favoritnya setelah itu ia menelpon perusahaan taksi
untuk mengantarkanya ke tempat pesta itu berlangsung.
Pesta itu di gelar di ball room hotel berkelas international
dengan dekorasi dan lightening ruangan yang sangat mengagumkan. Ketika Lyra
memasuki ballroom itu dengan segera ia mencari rekan se Timnya. Di tengah
keramaian ini tentu sangat sulit mencari mereka apalagi setelah mereka semua
berdandan habis habisan. Tapi dengan segera lyra mengingat percakapannya tadi
siang, bahwa prisil akan memakai gaun berwarna peach di pesta ini. Ternyata tak
begitu sulit mencari seseorang yang warna gaunnya peach, karena hanya ada dua
orang di ruangan itu yang memakai gaun dengan warna yang sama. Dengan segera
lyra mengenali prisil dan teman se timnya tersebut yang ternyata memilih meja
di tengah tengah ballroom ini. “Ooh my god! Tak sekalian saja mereka memilih
duduk di tempat para eksekutif..” Seru lyra dalam hati
Tak berapa lama setelah lyra bergabung denga rekan se Timnya itu,
acara anniversarry perusahaannya itu dimulai. Setelah MC membuka acara, Dengan
segera pintu depan ballroom yang sedari tadi tertutup, tiba tiba terbuka. Dan
dari pintu itu berjalanlah para eksekutif perusahaan Gerfon Company yang
meliputi para pemegang saham, CEO dan direktur direkturnya. diantara para
eksekutif itu pandangan mata lyra tertuju pada dua sosok yang dikenalinya.
Ferdi dan Vino. Mereka berjalan bersamaan.
Tanpa diduga, mata ferdipun memandang kearah gaun yang sangat
dikenalinya, gaun yang dia sangat tahu siapa pemiliknya. Di sela sela perjalanan ferdi menuju meja
para eksekutif, Mata lyra dan ferdi tak henti hentinya saling menatap. Tentu
Vino yang berjalan di sampingnya menyadari pandangan mata Ferdi itu dan dengan
segera mengalihkan pandangannya ke arah dimana mata ferdi memandang. Di sanalah Vino
melihat Lyra terpaku dan saling berpandangan dengan ferdi. Ia terkejut tentu
saja. Ini kali keduanya Vino melihat ferdi dan Lyra saling berpandangan. “ada
apa sebenarnya antara ferdi dan Lyra?” tanya Vino dalam hati.
Acara anniversary gerfon company berjalan semi formal, setelah
para eksekutif menyampaikan sambutan dan harapan ke depannya untuk perusahaan
ini, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng bersama para eksekutif.
Akhirnya Acara anniversary ini ditutup dengan hidangan makan malam istimewa
yang tersaji di meja para tamu dan karyawan Gerfon Company. Lyra tak begitu
berselera menyantap makan malamnya, jadi Ia hanya mencicipi hidangan pembuka
saja. Ia tak begitu suka makanan western. Tak begitu cocok di lidahnya. Setelah
mencicipi makanan sedikit, lyra meminta izin kepada para rekannya untuk pergi
ke toilet. Saat ia keluar dari toilet,
tiba tiba dari arah samping lorong menuju toilet itu, tangan Lyra ditarik
menuju ke arah sebuah lorong yang sepi.
Ia sudah hendak berteriak saat ferdi memanggil namanya.
“Ferdi, apa yang kau lakukan disini? Eeh maaf maksud saya pak
ferdi yang terhormat” tanya Lyra terkejut
“aku, hanya..” jawab Ferdi dengan terbata-bata
“tapi apapun yang anda lakukan disini, itu bukan urusanku, lebih
baik pak ferdi yang terhormat melepaskan tangan saya ini, tentu kita tak ingin
sampai ada orang yang melihat kita disini kan?” tanya lyra memotong ucapan
ferdi tadi
“tak masalah bagiku kalau ada orang yang melihat kita” timpal
ferdi tegas
“hah? Jangan bermain denganku pak, okelah sebenarnya apa yang kau
inginkan..” tanya lyra bingung
“aku hanya ingin mengajakmu makan malam setelah pesta ini..” jawab
ferdi canggung dan masih mengenggam erat tangan Lyra
“apapun yang anda inginkan asalakan anda segera melepaskan tangan
saya pak..” jawab Lyra sambil menarik tangganya dari genggaman tangan ferdi.
“oke aku tunggu kamu di parkiran samping hotel, sebaiknya kau
tidak bermain main denganku lyra..” seru ferdi lantang.
****
Enjoy read
EmoticonEmoticon