Setelah tak bersama Chapter 9


Hari masih pagi benar, tapi lyra telah terbangun dan matanya enggan untuk kembali menutup. Ia pun akhirnya bangun dan segera menuju dapur untuk bersiap memasak sarapan dan bekal makan siangnya di kantor. Melihat bahan baku yang ada di kulkasnya, lyra memutusakan memasak omlete untuk sarapan paginya dan sushi untuk makan siangnya.

Dengan begitu santainya lyra berangkat menuju stasiun terdekat. Lyra pun bisa menikmati waktu paginya sejenak dan berangkat tanpa tergesah gesah seperti waktu itu. Sudah hampir seminggu ini Lyra berangkat ke kantor sendirian. Vino tak lagi berangkat bersamamanya.  Semenjak kejadian di ruang Ferdi waktu itu, Vino sudah mencoba menjelaskan semuanya kepada Lyra, tapi karena Lyra menganggap dirinylah yang sebenarnya salah paham dalam hal ini maka tak seharusnya vino meminta maaf kepadanya. Tapi semenjak saat itu pula Lyra menegaskan bahwa tak selayaknya mereka berangkat kerja bersama lagi. Terlalu banyak mata yang akan salah paham akan kedekatan mereka. Lyra tak ingin karir yang baru dibangunnya di Gerfon Company harus berakhir karena kedekatannya dengan sesama pegawai dan pekerja di Gerfon Company. 

Yah, perusahaan sekaliber Gerfon Company melarang tegas sesama pegawai memiliki hubungan pribadi karena hal tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kinerja mereka di perusahaan tersebut. maka dari itu, jika sampai sesama pegawai memiliki hubungan pribadi apalagi menikah maka salah satu dari mereka harus angkat kaki dari perusahaan itu. Lyra sadar dirinyalah yang terancam.

Tak terasa waktu istirahat makan siang sudah tiba. Dengan bergegas, melani mengajak rekan se Tim nya untuk segera pergi ke kantin karena takut kehabisan tempat duduk.

“Yeaah, oke guys, ke kantin yuk? Seru melani dengan antusias

“wah, iya ni perut aku udah dangdutan dari tadi sampe gak konsen lagi nulis laporan keuangan tim kita ” jawab Raymond tak kalah antusiasnya.

“ooh, sory ya teman, hari ini aku bawa bekal sendiri, kalian pergi saja ke kantin” tolak lyra dengan halus

“ yaah, tapi gak apa apa kan Lyra, kamu sendiri disini?” tanya prisil

“tentu, nikmatilah makan siang kalian guys, kita semua perlu itu untuk memeriksa tumpukan laporan tim kita..” jawab lyra dengan semangat

Setelah kepergian rekan se Timnya, Lyra mengeluarkan bekal makan siangnya dan tanpa membuang waktu lagi ia segera menyantap bekalnya itu. tanpa disadarinya Ferdi masuk ke ruang itu. ia segera menarik kursih kerja milik prisil ke samping meja kerja lyra. Saat itu lyra makan menghadap ke arah jendela, jadi Lyra sama sekali belum menyadari keberadaan ferdi disana.

“ehmm, wow sushi buatan rumahan, bolehkah aku mencicipinya?” seru ferdi sambil mengambil sushi di tempat bekal makan itu dan segera melahapnya.

Mendengar ada suara seseorang di belakangnya tentu saja lyra terkejut, dan ia lebih terkejut lagi saat mengetahui ternyata orang tersebut adalah ferdi. 

“Oooh eeh, sebenarnya apa yang anda lakukan di sini pak?, apakah ada laporan yang perlu anda lihat?” tanya lyra dengan begitu formal layaknya seorang atasan dengan bawahannya agar ferdi sendiri tak menyadari kegugupannya saat itu.

“hanya sekedar ingin menyapa karyawan sendiri, apakah tidak boleh nona Lyra darmajaya? Tanya ferdi tak kalah Formalnya

“apakah Anda menyapa setiap karyawan anda langsung ke ruang kerjanya pak?” jawab lyra tak mau kalah

“ooh tentu tak sembarang karyawan yang aku sapa, hanya beberapa saja yang aku ingin, apalagi setelah aku melihat ada seseorang yang makan siang sendiri di ruang ini, ku pikir anda perlu seorang teman?” jawab ferdi cepat

“kalau itu yang anda pikirkan, ku pikir aku lebih nyaman makan sendiri pak, dan oh ya tanpa bermaksud mengusir anda, jam makan siang akan segera berakhir pak, dan keberadaan anda disini yang hanya berdua saja dengan saya akan menimbulkan sesuatu yang pastinya tak kita inginkan..” jawab lyra dengan senyum ramah yang dibuat buat.

“ooh baiklah nona Lyra, saya akan segera pergi dari sini tapi saya punya satu permintaan pada anda?”

“Silahkan pak, apapun yang bisa saya bantu akan saya usahakan..” jawab lyra masih dengan senyum ramah yang dibuat buat

“eehm, ku pikir aku baru saja merasa bertambah lapar setelah mencicipi bekal makan siang anda, bolehkah sisanya itu aku memintanyaa nona Lyra?”

“ooh dengan senang hati pak” jawab lyra sambil memberikan bekal nya itu
Dengan segera ferdi membawa bekal tersebut menuju ke arah pintu, sebelum gagang pintu tersebut ia genggam, Ferdi menolehkan kembali pandangannya dan berkata pada Lyra

“ku pikir kita menikmati percakapan formal tadi nona Lyra, dan oh ya, kita akan lihat seberapa tahan anda bersikap seperti itu terutama kepada saya?”  seru ferdi dengan senyumnya yang dikulum, sambil berlalu meninggalkan Lyra sendiri.

****
Sesampainnya di rumah, Lyra masih  teringat percakapan singkatnya tadi bersama ferdi. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia menikmati saat itu, saat ia bisa mendengar suara dari seseorang yang selama ini Ia rindukan. 

Hari hari berlalu begitu saja. Tak terasa sudah hampir seminggu semenjak ferdi datang ke ruangannya. kini ferdi sama sekali tak pernah menemuinya lagi. Padahal ia selalu saja makan siang sendiri di ruang kerjanya. Diam diam lyra mengharapakan ferdi datang menemuinya seperti waktu itu.  dalam hati ia bertanya, “apakah aku berbuat terlalu berlebihan pada waktu itu sehingga ferdi merasa tersinggung?” tanya lyra gusar.

Saat lyra masih sibuk dengan pikirannya, tiba tiba melani membuka percakapan 

“ hey girls, malam ini pesta anniversary perusahaan kita, gaun apa yang akan kalian pakai nanti malam?” tanya melani dengan antusias

“aku hanya mempunyai dua gaun, dan salah satunya baru aku beli kemarin, tentu saja aka akan memakai gaun baru ku yang berwarna peach itu mel..” jawab prisil antusias

“dan kau Lyra?” tanya prisil

“lihat saja nanti girls..” seru lyra dengan senyum rahasianya.

“oh ya, nanti malam prisil akan diantar pacarnya, melani akan diantar Rio, dan kau akan berangkat bersama siapa lyra?” tanya reymon

“tentu aku akan berangkat sendiri..” jawab Lyra langsung

“ooh ayolah lyra, dengan senang hati aku akan mengantarmu..” jawab raymon

“tidak peru raymon, ku pikir lebih baik aku berangkat sendiri, terima kasih untuk tawaranmu barusan..” jawab lyra sambil berjalan menuju ruang managernya meninggalkan raymon dengan segala harapannya.

***


EmoticonEmoticon