Nurse Road to Campus and Village





RANGKAIAN BAKTI KAMPUS DAN BAKTI SOSIAL BEM ILMU KEPERAWATAN FK UNSRI 2013


Sebagai bentuk rasa cinta dan bakti kepada kampus dan masyarakat, serta solidaritas kepada sesama, BEM Ilmu Keperawatan UNSRI dengan segala keterbatasan dan kekurangan berusaha untuk menjadi suatu bagian dari insan keperawatan yang peduli dan menyumbangkan sedikit ilmu, pengetahuan, tenaga dan fikiran bagi mahasiswa lain dan masyarakat dalam bentuk bakti kampus dan bakti sosial ke desa-desa khususnya dalam bidang kesehatan.


Dalam rangka international nurses day yang diperingati setiap tanggal 12 mei, BEM KMIK FK UNSRI, telah menyelenggarakan berbagai bentuk bakti dan kepedulian kami kepada sesama dalam rangkaian acara bakti kampus selama bulan Mei 2013 ini yakni pada 13-14 Mei 2013 di depan mushola fak. pertanian dan bakti sosial ke desa-desa yakni bekerja sama dengan BEM KM UNSRI pada 19 mei 2013, BEM FKIP di desa seri banding pada 20 Mei 2013, dan BEM FK pada 25 Mei 2013 di desa tegal binagon. bakti sosial ini berupa pengecekan kesehatan seperti tes asam urat, tes gula darah, serta pemeriksaan tekanan darah dan berat badan ideal, tinggi badan dan konsultasi kesehatan. Dalam rangkaian acara ini ada beberapa pemeriksaan yang dipungut biaya hanya Rp 3000 yang meliputi pemeriksaan glukosa, asam urat, dan untuk pemeriksaan Tekanan darah, BB dan TB ideal, dan konsultasi kesehatan tidak dipungut biaya apapun. Hal ini berlaku hanya di kampus. Sedangkan bakti sosial ke desa-desa segala bentuk pemeriksaannya tidak dipungut biaya apapun (gratis).


Acara yang cukup sederhana ini ternyata mendapatkan apresiasi dan antusiasme yang luar biasa dan beragam dari masyarakat dan mahasiswa unsri sendiri. Dari data yang berhasil direkap dari berbagai bakti kampus dan bakti sosial di desa selama bulan mei ini saja sekitar 465 mahasiswa, masyarakat n warga desa ikut berpartipasi dalam bakti kampus dan bakti sosial di desa dan mereka juga igin dicek kesehatannya. Saran dan kritik dari mahasiswa pun sempat menjadi perhatian serius bagi panitia. Beberapa mahasiswa dari berbagai jurusan menganjurkan agar kegiatan Baksos ini menjadi rutinitas mengingat kesibukan mahasiswa yang tidak sempat memeriksakan ataupun mengonsultasikan kesehatan mereka ke tenaga medis. Selain mendapat apresiasi positif, namun kegiatan ini dinilai masih terdapat berbagai kekurangan mengingat minimnya penyediaan alat seperti penyediaan chip dan tempat pemeriksaan yang kurang kondusif.


Memang benar penyediaan alat-alat seperti chip masih sangat kurang karena memang untuk penyediaan alat seperti ini memerlukan biaya yang cukup mahal sementara dana yang didapatkan untuk kegiatan ini sendiri hanya berkisar sekitar 3 juta an dan itupun didapatkan dari hasil galang dana oleh para panitia yang dalam hal ini para pengurus BEM ILMU KEPERAWATAN dan mahasiswa IK tentunya.


Akhirnya Harapan ke depan, bakti kampus dan bakti sosial ke desa- desa ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun dan bukan saja sebagai rangkaian IND melaikan bisa di hari-hari perayaan yang lain, sebagai bentuk pengabdian ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh oleh seluruh mahasiswa ilmu keperawatan tentunya . “ tidaklah seseorang disebut berilmu sebelum Ia dengan ilmu itu mengamalkannya “ --_--



EmoticonEmoticon