Hari itu, setelah selesai tes terakhir seleksi beasisiwa,
ferdi buru buru menuju kampus. Ia berharap bisa menemui Lyra di kampusnya.
Sudah lebih dari 2 jam ferdi dengan semangat menunggu Lyra di depan kelasnya.
Di tangannya juga sudah ada bunga anggrek putih kesukaan Lyra. Tapi saat kelas sudah berakhir, ferdi sama
sekali tak melihat Lyra keluar dari kelas itu. akhirnya ia memutuskan untuk
bertanya pada temen-teman Lyra.
“ooh, Lyra gak kuliah hari ini..” jawab salah satu teman Lyra
“gak kuliah? Apakah kalian tahu kenapa Lyra gak kuliah..”
tanya Ferdi khawatir
“Lyra sedang pergi singapura. Salah satu proposal
penelitiannya harus di presentasikan pada forum tingkat iregional asia..” jawab
salah satu teman Lyra
Mendengar hal itu ferdi masih tak percaya. Lyra sama sekali
tak bicara mengenai hal itu kepadanya. Setelah beberapa lama berpikir, Ia
memutuskan untuk menghubungi ibu mertuanya yang berarti ibunya Lyra.
Walau ia harus diinterogasi ibunya karena ia bisa tak tahu di
mana keberadaan istrinya sendiri, Lyra, ferdi akhirnya dapat informasi bahwa
Lyra akan pulang lusa siang. Ferdi akan menjemputnya. “Harus” gumamnya dalam
hati
Hari-hari dilalui ferdi dengan menunggu, ia berharap setelah
Lyra pulang, mereka akan berbaikan lagi. Hidup normal lagi sebagai pasangan. Di
hari itu pula ferdi akan memberi tahu kabari bahagia bahwa Ia dinyatakan lulus
dan mendapat beasisiwa S2 di Harvard university kepada Lyra.
****
Dengan begitu semangatnya ferdi menunggu di ruang tunggu bandara
soekarno hatta. Ia juga sudah menyiapkan seikat bunga mawar merah yang sengaja
ia beli sebelum ia berangkat ke bandara tadi. Sebelumnya, Ia juga telah menyiapakan
kejutan yang tak kan diduga Lyra di apartemen mereka.
Kedatangan pesawat tujuan singapura-jakarta telah diumumkan.
Ia dengan segera berdiri di depan pintu keluar dari ruang tunggu itu. tak
beberapa lama, diliatnya sosok lyra berjalan keluar dengan membawa koper kecil
dan satu tas kecil ditangannya. Saat bisa melihat Lyra lagi setelah sekian
lama, ferdi sungguh senang, Ia amat merindukan sosok itu. sudah hampir satu
minggu mereka berdua sama sekali tak bicara. Moment kepulangan Lyra ini akan
dimanfaatkannya untuk memperbaiki hubungan mereka yang sempat renggang.
Ferdi masih terus mengamati Lyra dari kejahuan. Akhirnya ia
menyadari banyak yang berubah dari sosok perempuan yang sangat disayanginya
itu. Lyra tampak kurusan dengan raut muka yang lumayan pucat. Tampilannya saat
itupun begitu lesu dan tak bersemangat. “bagaimana bisa lyra begitu pucat saat
ini, “apakah ia sedang sakit?” Tanya ferdi khawatir
Langkah demi langkah kaki Lyra akhirnya mempertemukan mereka tepat
di tengah tengah kerumunan orang yang berlalu lalang. Lyra yang sedari tadi focus
dengan koper dan tas nya kini teralihkan oleh sosok yang telah menunggunya
begitu manis di depan sana. Tapi, tetap saja Lyra masih belum sepenuhnya
memaafkan ferdi. Dengan langkah yang semakin lunglai, ia terus berjalan
menghampiri Ferdi. Tiba-tiba pandangan matanya menjadi kabur. Kini dirinya
beberapa langkah lagi tiba dihadapan ferdi, tubuh rapuhnya sudah mulai goyah,
ia tak mampu lagi untuk berdiri, saat ia hampir saja terjatuh, ferdi dengan
sigap melangkah dan memeluk tubuh rapuh itu. dilihatnya sosok Lyra yang sudah
tak sadarkan diri. Dengan khawatir, ferdi tergesa-gesa menuju mobilnya. Kejadian
itu sungguh telah menyita perhatian orang-orang yang berlalu lalang di sana.
****
Tiba di Rumah sakit, Lyra dengan segera diperiksa oleh tim
medis dan saat ini Ia sudah dipindahkan ke kamar perawatan.
Ferdi masih tampak khawatir, tapi ia begitu terkejut saat
dokter menjelaskan kenapa Lyra bisa sampai pingsan. Ternyata Lyra kelelahan,
sudah pasti. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter yang merawat Lyra mengatakan
bahwa Lyra baru saja kehilangan janin yang ada dikandungannya. Lyra keguguran
pada usia kehamilan 9 minggu dan itu berarti Ia juga baru saja kehilangan calon
anakannya.
Dan disinilah ferdi,
di samping Lyra yang masih belum sadarkan diri. Ia merasa begitu kehilangan. Ia
tak mampu lagi untuk mengingat kejadian kejadian beberapa minggu ini. Tanpa di
sadarinya di elusnya perut Lyra dari balik selimut tidurnya dan bergumam
“oh sweetheart, harusnya ini menjadi hari yang begitu indah,
saat aku mengetahui kau tengah mengandung anakku, tapi kini kita baru saja
kehilangannya..” bisik ferdi sambil menitikan air mata kesediahan.
****
Selanjutnya : Setelah Tak bersama Chapter 17
EmoticonEmoticon