Setelah tak Bersama Chapter 3


Hari sudah mulai gelap, matahari sudah mulai menyembunyikan sinar terang nya. Semua pegawai Gerfond Company bergegas pulang ke peristirahatannya masing masing. Lyra berpisah dengan ke empat teman Se timnya, ternyata arah rumah mereka tak ada yang sama. 

“untung kantor Gerfond Company dekat dengan stasiun kereta..” pikir Lyra dalam hati

Hanya perlu berjalan kaki 5 menit lyra sampai di stasiun kereta api terdekat. Dan lyra haya perlu menunggu 10 menit  untuk jadwal keberangkatan keretanya. Setelah berada dalam kereta, lyra segera mencari tempat duduk starategis untuk membaca, yakni dipojok. Dilirinya pojok sebelah kanan, ternyata ada tempat yang kosong. Segera setelah itu Lyra larut dalam novel yang dibacanya itu.   Tanpa disadarinya, ada pria yang menyapanya..

“hai..” sapa Vino dengan ramah,

“Naik kereta jadwal ini pula?” tanya Vino kembali.

“Vino..?” seru lyra tak menghiraukan pertannyaan Vino barusan..

“Tujuanmu ke mana?..” tanya lyra ramah

“Eehh, ooh.. di perumahan green Mansion..” jawab Vino gugup tak disangkanya lyra langsung menanyakan tujuan

“Hah, searah dong. Berarti kita berhenti di stasiun yang sama..” seru Lyra
 
“Sebenarnya itu rumah tante”, jawab Vino bohong.

“ Ooh.. sebenarnya rumahku juga dikawasan itu, aku tinggal di apartement masih dikawaan green mansion..” aku Lyra panjang..

Sebenarnya Vino tahu betul apartement yang Lyra maksud. Karena tak jauh dari apartemen Lyra, hanya jarak beberapa block dan tentu masih dikawasan yang sama ada rumah Vino. Rumah mewah yang diakuinya rumah tantenya. Vino tak mau kalau Lyra yang telah membuatnya begitu tertarik sejak saat pertama membaca dan melihat data pribadinya dari dokumen yang lyra jatuhkan di ruang konferensi tadi pagi, akan menjahuinya, jika tahu siapa sebenarnya Vino.

Bukan tanpa Alasan Vino berangkat kerja naik angkutan umum, mobil mewah mercedes yang ia punyai sedang dalam perbaikan. Walaupun sebenarnya Vino mendapat fasilitas mobil dan jasa supir pribadi dari perusahaanya. Tetap saja ia lebih memilih naik angkutan umum. Kadangkala ia memang menyukai menjadi orang biasa tanpa harus memandang jabatan dan siapa dia sebenarnya. Tak jarang dalam satu bulan Vino akan naik angkutan umum setidaknya 3 kali.  Vino menikmati itu, apalagi setelah ia bertemu dengan wanita yang begitu membuatnya tertarik. 

Dalam sisa perjalanan itu, banyak hal yang lyra dan Vino bincangkan. Vino tahu hobby dan kegemaran Lyra setelah ia membaca profil lengkap wanita itu dari dokumen personalnya. Maka dari itu ia sengaja memulai obrolan mengenai hobby Lyra tersebut. Lyra terlihat antusias bercerita mengenai hobby nya membaca novel tersebut. Lyra pikir Vino juga mempunyai ketertarikan yang sama dengannya. Mereka berjanji akan ke toko buku bersama untuk membeli beberapa novel terbaru.

***
Selanjutnya : Setelah Tak Bersama Chapter  4


EmoticonEmoticon