Nerstory- Selamat malam agan-agan dan sisita-sista, pada postingan kali ini, saya akan membagi sedikit informasi yang tidak boleh sama sekali anda remehkan. Informasi ini berkaitan erat dengan pengalaman saya, selaku mahasiswa keperawatan yang bisa dikatakan sering mengikuti kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan baik itu untuk masyarakat umum ataupun untuk mahasiswa. Info apakah itu? yook, mari simak ulasan saya.
Dewasa ini, yang
namanya pemeriksaan/cek kesehatan sederhana yang meliputi pengukuran tekanan
darah, pengukuran BB ideal, Cek asam urat, Glukosa, kolestrol dan golongan
darah, sudah sering kita temui dalam lingkup sehari-hari seperti di puskesmas
atau dalam bentuk bakti sosial dan lain sebagainya. Seolah olah sudah menjadi
hal biasa, cek kesehatan tersebut juga menjadi hal yang lumrah apalagi kalau
cek kesehatan itu dibalut dalam kegiatan baksos yang ditujukan gratis untuk
masyarakat. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong mengecek kan kesehatan
mereka, hanya untuk mengetahui seberapa normalkah kadar glukosa, asam urat,
kolestrol, tekanan darah dll. Hal tersebut tentu baik bagi masyarakat, artinya
masyarakat sudah mulai menyadari cek kesehtaan sebagai deteksi dini berbagai
macam penyakit yang meliputi diabetes melitus, gout/asam urat, hipertensi,
kolestrol tinggi dll. Namun, yang perlu
kita semua perhatikan adalah tingkat sterilisasi dari alat-alat serta prosedur
pelaksanaanya tersebut, mengingat pemeriksaan/cek kesehatan di atas memakai
komponen darah sebagai bahan uji, yang artinya, ada tindakan invasive atau
melukai bagian tubuh, biasanya yang di
pakai adalah pembuluh kapiler di ujung jari tangan yakni dengan menggunakan lanset (sejenis jarum) dan pena
sebagai alatnya yang ditembakkan(ditusuk) ke jari tangan.
Nah, mengapa sterilisasi menjadi hal yang penting kita
perhatikan? Karena terjadi tindakan
invasive(melukai) saat melaksanakannya,
artinya berbagai macam kemungkinan akan terjadi jika prosedur dan alat yang
digunakan tidak steril, seperti kuman/bakteri
atau penyakit menular via darah lainnya yang berasal dari orang lain bisa saja
tertular kepada kita lewat luka yang sebenarnya amat kecil tersebut. so, hal
hal berikut ini perlu anda perhatikan saat anda memutuskan untuk mengecek kan
kesehatan (cek kadar glukosa, asam urat, kolestrol dan golongan darah) di mana saja. apa saja itu? check it out
1.
Perhatikan
bahwa setiap melakukan tindakan invasive (melukai) untuk mendapatkan darah, petugas
pelaksananya harus menyeterilkan jari anda dengan alcohol (alcohol swab)
terlebih dahulu dan menunggu alcohol tersebut kering.
2.
Perhatikan,
kalau perlu tanyakan dan ingatkan apakah lanset(jarum) yang digunakan sudah
diganti dengan yang baru. (bisa saja tidak sengaja terlupa)
3.
Perhatikan
dan lihat ke ujung pena (alat untuk menembakkan lanset) tersebut tidak ada
darah orang lain sebelumnya. Kalau perlu, anda bisa meminta petugasnnya
mengoles terlebih dahulu bagian ujung pena tersebut untuk lebih meyakinkan
anda. (hal ini, pernah saya alami saat melakukan pemeriksaan kesehatan kepada
masyarakat, terkadang ada darah orang lain yang menempel di sana).
Sekian postingan dari saya, tidak ada
maksud apa-apa saat saya menulis artike ini, hanya keinginan saling berbagi dan
saling meningatkan kepada sesama. Dan kami selaku mahasiswa keperawatan yang Insyallah, sudah mengerti akan sterilisasi prosedur dan alat-alat yang dipakai, tentu
kami akan mengutamakan keselamatan, kepuasan anda dengan melaksanakan tindakan tersebut
sesuai prosedur dan alat yang steril. So jangan takut memeriksakan kesehatan
anda kalau hal-hal diatas sudah anda pahami.
Akhir kata, saya ingin mengingatkan
kembali, lebih baik mencegah dari pada
mengobati, lebih baik tahu sekarang daripada nanti, lebih baik sadar sendiri dari
pada disadarkan saat sudah parah. Intinya kalau bisa sekarang, kapan lagi? Kalau
bukan kita, siapa lagi?.
Selamat malam dan Semoga bermanfaat
:)
Artikel ini ditulis dalam rangka memperingati
International nursing day yang jatuh setiap tanggal 12 mei. selamat hari keperawatan sedunia, wahai insan keperawatan.
EmoticonEmoticon