****
“are you serious?” ucap ferdi terkejut
“Ooh ayolah sweetheart, kenapa mesti buru-buru, aku sudah
membayangkan menghabiskan waktu bersamamu sampai besok..” ucap ferdi lirih
“Maksudmu, aku harus
duduk santai disini sementara masih banyak yang bisa aku kerjakan di kantor?”
“yeahh, kita habiskan waktu bersama hari ini, maksudku kita
masih punya waktu libur sampai lusa..”
“Kalau begitu lakukan saja sendiri, aku akan mulai bekerja
hari ini..” jawab Lyra sembari sibuk memasukkan pakaiannya kembali ke dalam
tas..
Ferdi hanya terdiam dari tempatnya duduk sat ini, Lyra
terlihat begitu bersemangat bersiap siap. “Ehmmm, ternyata dalam tasku ini, aku
tidak membawa baju kantor..”
“Kalau begitu, aku akan pulang ke apartemenku dulu, tak
masalah bila kau tak ingin mengantarku ” ucap Lyra sembari menghadap ke arah
ferdi..
“Kita akan berangakat bersama ke kantor, tentu sebelumnya
kita akan mampir dahulu ke apartemenmu..” jawab ferdi sembari melangkah ke
kamarnya untuk bersiap siap.
****
Mereka terlihat keluar bersama dari apartemen Lyra, sejenak
Lyra ragu melangkah masuk ke mobil ferdi, ada sesuatu yang mengganjal
dipikirannya
“are you okay sweetheart?” tanya ferdi saat melihat ekspresi
tak biasa di wajah lyra..
“ooh yeahh, hari ini kau cukup mengantarkanku ke satsiun
terdekat, kita tak mungkin berangkat ke kantor bersama..”
“ooh ayolah, ini sudah jam berapa, bukankah jadwal kereta mu
sudah berangkat 5 menit yang lalu, lagipula apa yang salah bila sepasang
kekasih berangkat bersama..?” ucap ferdi lepas
“kau melupakan peraturan di gerfon company?” tanya Lyra sambil
memutar bola matanya kea rah ferdi
“tentu aku mengingatnya sweetheart, tapi yang aku ingat
peraturan itu ditujukan untuk sesama pegawai. Disana tidak menyebutkan tentang
seorang pegawai tidak boleh menjalin hubungan dengan direktur ataupun
sebaliknya, jadi tak ada masalah jika kita berangakat bersama..” ucap ferdi
dengan penuh percaya diri
Lyra menghembuskan nafas berat, “tak masalah bagimu, tapi amat bermasalah
bagiku.. oh ayolah ferdi, aku hanya pegawai biasa yang baru meniti karir di
gerfon company, aku tak ingin semua usaha yang aku lakukan selama ini hanya
dianggap karena aku orang yang dekat denganmu, aku tak ingin dapat lirikan tak
menyenangkan dari para senior dan pegawai lain hanya karena aku adalah pacar
direktur mereka..” ucap Lyra dengan nafas yang memburu
Ferdi diam sejenak.. “Lyra kau sudah terlalu berlebihan.. oke
aku anggap kali ini, kau hanya belum siap menunjukan hubungan ini, tapi kau
tahu aku tak bisa terus berpura-pura menjadi atasanmu saja di kantor, sementara
ingin sekali aku menyapamu, mengajakmu makan siang, dan menunjukkan pada semua
kau adalah milikku..”
Lyra tercekat, ia ingin membatah ucapan ferdi, tapi kata-kata
terakhir ferdi tadi membuat darahnya berdesir, ferdi mulai menunjukkan
keposesifannya kembali, tiba-tiba, ada rasa yang tak biasa dari dalam hati
kecilnya, ia merindukan kata-kata itu. kata-kata yang menunjukkan bahwa dia begitu
diinginkan oleh seseorang, dan itu diucapkan kembali oleh ferdi..
“Lyra ku yakin kau amat tahu itu, aku tak ingin pegawai lain,
atau malah Vino seenaknya saja menatapmu, tertawa lepas denganmu.. aku tak tahu
seberapa tahan aku berlaku biasa saja bila didekatmu, aku tak tahu seberapa
diriku ini akan bertahan bila melihatmu dekat dengan seseorang di kantor, aku
hanya ingin mereka tahu bahwa kau miliku, hanya milikku.. berlebihankah aku?” tanya
ferdi akhirnya..
Lyra tersenyum sejenak, “no sir..” jawab Lyra mencoba
mencairkan suasana ini..
Ferdi
“Hah, kata-kata panjangku hanya dijawab No sir..?” tanya
ferdi terkejut..
“tak ada yang berlebihan ferdi, hanya saja kita harus
membicarakan lagi semua ini nanti, mau jam berapa kita berangkat ke kantor hah?
dan kali ini, aku mohon, hanya antarkan aku saja di depan parkiran, kita belum
saatnya masuk bersama ke dalam lift, plesea..” pinta Lyra akhirnya
“aku tak pernah bisa membantah kalau kau sudah berkata Please..”
ucap ferdi akhirnya
****
“hei hei Lyra, bagaimana kabarmu?” teriak prisil saat Lyra
baru saja membuka pintu ruangnya..
“baik sayang..” jawab Lyra singkat..
“are you okay, beb?” tanya melisa
“yeah, luar biasa..” jawab Lyra akhirnya
“syukurlah kalau begitu, oh ya kau tahu lyra? Kau menimbulkan
kehebohan dengan pingsanmu waktu itu..” ucap melisa blak-blakan yang disambut dengan
lirikan prisil yang mengatakan tak-seharusnya-kau-menceritakan-hal-itu-saat-ini..
“oh ya, ada apa memangnya?” tanya Lyra pura-pura tidak tahu
“ehmm, bukan apa-apa lyra..” jawab prisil berusaha
menghentikan topic pembicaraan ini..
“oh My Lyra, kau tahu? Aku benar-benar iri denganmu…” ceplos
melisa yang hanya disambut dengan gumaman dari lyra
“bagaimana kau pingsan waktu itu, maksudku pak ferdi terlihat
khawatir sekali padamu, dia dengan gesitnya mengangkatmu dengan kedua tangannya
yang gagah itu, berlari seketika menuju lift pribadi para eksekutif , seolah
olah takut terjadi apa apa denganmu..” ucap melisa panjang
“oh yeah, kau tahu? Aku benar benar pingsan waktu itu, jadi
aku tak mengingat apapun..” jawab Lyra polos
“semua orang yang menyaksikan semua itu terdiam beberapa
menit, sampai beberapa hari ini masih saja orang-orang membicarakan tentang
kejadian itu, seketika kau menjadi trending topic di seluruh gerfon company”
ucap melisa
“ku rasa kau terlalu berlebihan mel, kekhawatiran direktur Ferdinand
itu tak lebih dari rasa khawatir atasan pada bawahannya, tak lebih..” jelas
Lyra menyangkal
“oh No, kau tak sadarkan diri waktu itu beb, aku melihat
sendiri dengan mata kepalaku betapa ekspresi pak ferdi waktu itu benar-benar
khawatir seolah olah kau, kau itu orang yang amat berharga dihatinya..”ucap
melisa tak mau kalah
“Ya ya ya”, gumam Lyra tak jelas padahal mendengar semua itu,
betapa hatinya terasa sejuk..
“kau harus percaya padaku Lyra, kalau rasa khawatir pak ferdi
hanya tak lebih karena ia adalah atasan kita, maka sesekali aku akan mencoba
untuk pingsan di depannya, apakah aku sungguh harus melakukan itu untukmu..?”
tanya prisil dengan ekspresi paling konyolnya
yang di sambut dengan gelak tawa seluruh staf di ruangan itu..
Tanpa mereka semua sadari, pipi Lyra bersemu merah, hatinya
terasa hangat, tiba-tiba ia sangat merindukan ferdi di sisi nya saat ini. Dibalik
gelak tawa itu, haya prisil seorang yang memperhatikan ekspresi tak biasa di
wajah Lyra..
****
Hari itu, Lyra benar benar tak memikirkan dirinya yang baru
saja pulih dari sakit, ia amat larut dengan kesibukannya, sambil sesekali
memikirkan ferdi..
Jam makan siang sudah tiba, tapi telpon, sms ataupun email dari
ferdi yang ditunggu-tunggu Lyra tak kunjung ia terima. Akhirnya ia memutuskan
untuk makan siang dengan rekan se tim nya..
Dalam hatinya ia berbisik..”ehmm, baru juga beberapa jam yang
lalu ia mengatakan, aku tak tahu seberapa
tahan aku berlaku biasa saja bila didekatmu, aku tak tahu seberapa diriku ini
akan bertahan bila melihatmu dekat dengan seseorang di kantor, bisa bisanya
aku digombali lagi..”
ehmm
Sebenarnya hatinya sedikit kecewa, ia berharap ferdi
mengajaknya makan siang diluar dengan diam-diam, tapi mana sekarang, ia menghilang
tanpa kabar..
“jangan harap aku menghubungi dirimu duluan ferdi..” teriak
lyra dalam hati..
“Lyra kau terlihat memikirkan sesuatu, memikirkan ucapanku tadi
pagi ya..?” tanya melisa usil
“gak-gak banget, oh ya mana prisil, gak ikut makan siang bareng
kita?” tanya lyra sambil menolehkan pandangannya ke segala arah..
“oh ya, aku lupa mengatakan hal ini padamu, prisil tadi izin,
ia pulang cepat, katanya ia memiliki janji dengan seseorang..” jawab melisa
“yang benar saja, kok milih waktu janjiannya pas jam kantor..”
jawab Lyra
“iya nih, sebenarnya aku juga curiga dengan prisil, tadi pagi
ia sedikit berbeda, ia tak terlihat seperti biasanya, tadi ia memakai make up
dengan blouse yang terlihat lebih feminim, aku menebaknya ia punya janji
kencan buta dengan seseorang..” ucap melisa dengan jiwa sok detektifnya
“oh ya, berita bagus dong, besok kita selidiki..” jawab Lyra
akhirnya
“pasti..”
“Hei hei, ngegosip aja, tuh antrian di belakang uda panjang,
buruan jalan..” sela reymon ditengah pembicaraan seru mereka
“Huh” seru Lyra dan melisa berbarengan
****
Maaf maaf sebelumnya,
author baru bangun dari hibernasi panjang ini. Yang uda nungguin maaf banget
ya..
Okkeeh, segitu dulu ya
guys, Buat yang baca terima kasih, jgn lupa LIKE &COMMENT yaaa..
oh ya, ayo tebak, apa
prisil beneran kencan buta? Kalau bner Dengan siapa yah..? hehehe terus baca
lanjutannya ya readers..
#peluk ciumku untuk
readers setia
EmoticonEmoticon