Pertama Baca? mulai baca dari Setelah tak bersama Chapter 1
Ferdi melangkah dengan senyum yang merekah. Sejak dari parkiran tadi ia menyapa semua pegawai yang ditemuinya di jalan.
Ia amat bahagia hari
ini. Lyra sudah memutuskan untuk memulai kembali dengannya. Bukan tanpa alasan
pagi ini ia begitu bersemangat masuk kerja setelah lebih dari seminggu
menghilang.
“Hei hei tuh pak ferdi sudah datang..” bisik bisik pegawai di
perusahaan itu..
Disaat bersamaan, Lyra masuk ke lobby. Dengan segera Ia
menyadari kehebohan dari bisik-bisik pegawai wanita yang berjalan disampingnya.
Dia hanya menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum penuh arti.
Lyra baru saja memasuki lift. Ferdi yang biasanya naik lift
VIP malah ikut masuk bersama lyra.
Salah satu asisten pribadinya bingung, “lho pak, kok naik
lift khusus pegawai?” tanya asistennya itu dengan kening yang berkerut
“ooh eehmm, aku ingin lebih dekat dengan para karyawanku, ada
yang salah?..” jawab ferdi sambil tersenyum penuh arti
“Tentu tidak pak, oh ya pak jadwal bapak hari ini ada meeting
jam 9, terus.. bla bla bla..”
Ferdi tidak begitu mendengarkan ucapan asistennya itu, ia
malah mundur ke belakang Lift karena menyadari Lyra berada disana. Dengan
perlahan, Ia menyentuh tangan Lyra, Lyra terkejut saat ia telah menyadari
ternyata ferdilah yang menggengam tangannya. Lyra tersenyum. Senyuman malu malu
yang mengisyaratkan jangan-main-main-ini-kantor. Tapi ferdi dengan cueknya
malah seolah olah fokus mendengarkan asistennya itu berbicara.
****
Lyra tiba di ruangannya. Seperti biasa ruangan itu sudah riuh
oleh suara melani yang bergosip tentang kemunculan ferdi setelah seminggu
menghilang.
Dari seberang mejanya, prisil memerhatikan Lyra. Akhirnya ia
memutuskan untuk menemuinya.
“Lyra, bisa aku berbicara denganmu?..”
Lyra hanya mengangguk..
Kin mereka sudah berada di atap gedung. Prisil yang mulai
bicara lebih dulu
“Lyra, maafkan aku, waktu itu aku tak bermasksud begitu. Aku sama- sekali tak bermaksud memisahkan
dirimu dari ferdi..”
“Sejak ku tahu bahwa kamu adalah mantan ferdi, aku sudah
memutuskan menjauh, apalagi semenjak ferdi menghilang dan sebab dia menghilang
adalah dirimu..”
‘’Aku tahu kalian saling mencintai, kalian berpisah untuk
menyatu kembali. Waktu itu aku hanya memanas manasimu saja. aku ingin kau sadar
bahwa kau itu juga mencintainya. Kau harus mengejarnya..”
Lyra menyimak baik baik pengakuan prisil barusan..
“Cukup. Aku sudah mengerti, terima kasih karena kau sudah
menyadarkanku prisil..” jawab Lyra sambil melangkah untuk memeluk sahabatnya
itu.
****
“fer, aku gugup..” ucap Lyra tercekat
“kenapa harus gugup? Kita pernah melewati ini sebelumnya.
Ingat?..” jawab ferdi menenangkan
“huh” lyra mendengus “ucapanmu sama sekali tak membantu..”
Malam ini, ferdi dan lyra memutuskan untuk menemui kedua
orang tua ferdi. lyra terlihat gugup sejak dari sore hari. Ia memikirkan
berbagai kemungkinan. Bagaimana kalau orang tua ferdi menolak dirinya..
****
Keseokan malamnya.
Kini Giliran ferdi yang gugup, Ia tak berani membayangkan
wajah orang tua Lyra. Tapi ia tak
mengungkapkannya seperti halnya lyra waktu itu. ia hanya diam tak bergeming.
Rahahangnya mengeras, ia tak menyadari ternyata lyra memperhatikan sikapnya
itu..
“Kau gugup ya?” Goda lyra sambil cekikikan
“Ti-Tidak” jawab ferdi kaku
“kau gugup..” ucap Lyra sambil memegang tangan ferdi yang
ternyata berkeringat
Ti-tidak..”
“Kau gugup”
“IYA AKU GUGUP, PUAS?”
“ya ya ya..” Hahahaha,
lyra tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban ferdi barusan..
****
Malam belum begitu larut, meraka sepakat belum ingin pulang
ke apartemen masing masing. Akhirnya ferdi melajukan mobilnya menuju ke
pinggiran kota dan menepi tepat di samping sungai dengan rerimbunan pohon
mengelilinginya. Tak jauh dari sana ada jembatan. Beberapa mobil dan motor
terlihat lalu lalang.
Dulu, Ini adalah salah satu tempat favorit mereka
menghabiskan waktu. Selain jauh dari keramaian, tempat ini terasa sejuk dan
asing. Lyra yang pertama kali mempunyai ide mengunjungi tempat ini. dahulu ia
hanya ingin bertemu ferdi tapi tidak ingin menguras banyak uang dengan makan
malam di restaurant mewah. Ia hanya ingin berdua. Dan inilah tempatnya.
“Kreak”. Pintu mobil terbuka. Mereka serentak turun dari
mobil dan menuju kap. Lyra mengalami kesulitan menaikiki kap mobil karena saat ini ia sedang memakai rok.
Akhirnya ferdi mengambil inisiatif mengendong lyra. lyra sedikit terkejut tapi
ia akhirnya tersenyum..
“Terima kasih..”
Kini mereka telah duduk berdampingan di atas kap mobil.
Mereka mendengus lega..
“Apa kau juga rasakan itu..?”
“Ya tentu, aku merasa lega walau diberondong banyak
pertanyaan”
“Satu bulan lagi..” ucap Lyra hampir seperti bisikan
“dan kau akan resmi jadi nyonya Ferdinand Alpath, Direktur
Gerfon Company..” ucap ferdi menambahkan
“Kurasa itu bukan intinya sir, siapa kau akhirnya, itu
hanyalah bonus..”
“always defensive, My Lyra..”
Mereka tertawa lembut sejenak sebelum beralih ke topic
lainnya..
“Kalau diingat-ingat lagi, kita hampir saja tak direstui. Aku
masih belum lupa bagaimana ekspresi orang tuaku dan orang tuamu saat kita
serentak mengatakan bahwa kali ini kita juga belum akan menggelar resepsi. Lagi-lagi
kita sepakat merahasiakan pernikahan kita dari semua orang. Eksprsi mereka
bukan hanya terkejut tapi juga bingung. Mereka sepertinya belum memahami
pikiran kita…” ucap Lyra sambil menerawang
Ferdi diam sejenak, ia menghela nafas singkat..
“kau tahu Lyra, aku memimpikan resepsi di ballroom hotel
mewah, duduk di pelaminan bersamamu. Mengundang semua yang aku kenal,
menunjukkan kepada semua bahwa kau adalah milikku dan aku milikmu..” ucap ferdi
bergetar
“Tapi untuk yang kedua kalinya aku harus bersabar, tapi tentu
aku akan berusaha mewujudkan mimpiku itu secepatnya” ucap ferdi penuh ambisi
Lyra menyimak ucapan ferdi barusan, ia mengernyitkan
keningnya pada kata kata ferdi yang terakhir.
“kau masih ingat janji kita, kan Lyra?” tanya ferdi
menekankan kata “janji kita”
“tentu, aku memilihmu kembali bukan untuk berpisah kedua
kalinya. Aku ingin kali ini kita benar-benar menikah, menggelar resepsi,
memiliki bayi denganmu dan menghabiskan hidupku selalu bahagia dengan keluarga
kecil kita..”
“Aku ingat, tentu ingat. Aku akan resign dari pekerjaanku
saat aku tengah mengandung tiga bulan, dan saat itu kita akan menggelar resepsi
seperti mimpimu itu..” ucap lyra penuh janji..
Ferdi tersenyum lembut mendengar jawaban Lyra. Perlahan
senyumnya itu berubah menjadi senyum congkak..
“kalau begitu, aku akan berusaha keras untuk membuatmu
mengandung secepat mungkin Lyra..” tekad ferdi penuh semangat.
Mendengar hal itu, Lyra refleks memukul mukul pundak ferdi
dengan kedua tangannya.
Bukan ferdi namanya, jika tidak memanfaatkan kesempatan.
Dengan lembut ditariknya tangan lyra. lyra yang tak siap atas tindakan
tiba-tiba ferdi, akhirnya mendarat dengan sempurna di pundak ferdi.
“jangan bergerak…” bisik ferdi sambil melingkarkan kedua
tangannya di pinggang lyra.
“aku ingin memelukmu seperti ini selamanya..”
Lyra merasa nyaman hanya berada dalam dekapan ferdi seperti
saat ini. nafas mereka makin menghangat. Pelukan ferdi makin erat. Lyra yang
terkejut menolehkan kepalanya untuk melihat ekspresi ferdi. Saat itulah lagi
lagi ferdi tak menyia nyiakan kesempatan.
Cup
Kecupan singkat itu
mendarat tepat di bibir lyra. lyra terdiam. Suhu diantara mereka tiba-tiba
menjadi panas. ferdi memandang lyra tepat di matanya. Seolah meminta izin untuk
berbuat lebih. Ia baru akan mendaratkan kembali sebuah ciuman, saat tiba-tiba
lyra menahan bibir ferdi itu dengan kelima jarinya sekaligus.
“eiitsss, ingat sebulan lagi..” ucap lyra melotot
Ferdi memandang Lyra dengan ekspresi mengiba seolah
menyuarakan tolonglah-sekali-ini-saja..
Lyra menggeleng cepat. “Tidak boleh. Belum waktunya, pria
mesum..” ucap lyra sambil memukul mukul pundak ferdi.
Ferdi tersenyum atas perilaku defensive lyra. ia hanya bisa
membawa lyra dalam dekapan hangatnya. Yaa, untuk saat ini, hanya bisa begini..
“yeah, she is my
sweatheart, she is mine..” ucap ferdi lembut dalam hatinya.
****
V-O-T-E Please
Please comment dan Votenya
ya readers.
Finally, END. Setelah lebih
dari satu bulan terbengkalai, akhirnya dapat wangsit juga mengakhiri cerita
Lyra & ferdi. Hahahah :D
Saya ucapkan terima
kasih sebanyak-banyaknya untuk readers setia cerbung “setelah tak bersama” ini. ini adalah cerbung pertamaku. Doakan semoga
segera ada karya lain yang menyusul.
Oh ya, maaf sebelumnya.
saya tidak akan membuat epilog ya. Karena memeng saya tidak membuat prolog
sebelumnya.
Oke, sampai disini
untuk ceritanya Lyra & ferdi. semoga ada yang merindukan couple ini yaa. nantikan karya saya selanjutnya ok.. :)
Always #peluk ciumku
untuk readers setia
EmoticonEmoticon