Setelah tak Bersama Chapter 25



****
“are you serious?” ucap ferdi terkejut

“Ooh ayolah sweetheart, kenapa mesti buru-buru, aku sudah membayangkan menghabiskan waktu bersamamu sampai besok..” ucap ferdi lirih

 “Maksudmu, aku harus duduk santai disini sementara masih banyak yang bisa aku kerjakan di kantor?”


“yeahh, kita habiskan waktu bersama hari ini, maksudku kita masih punya waktu libur sampai lusa..”
“Kalau begitu lakukan saja sendiri, aku akan mulai bekerja hari ini..” jawab Lyra sembari sibuk memasukkan pakaiannya kembali ke dalam tas..

Ferdi hanya terdiam dari tempatnya duduk sat ini, Lyra terlihat begitu bersemangat bersiap siap. “Ehmmm, ternyata dalam tasku ini, aku tidak membawa baju kantor..”

“Kalau begitu, aku akan pulang ke apartemenku dulu, tak masalah bila kau tak ingin mengantarku ” ucap Lyra sembari menghadap ke arah ferdi..

“Kita akan berangakat bersama ke kantor, tentu sebelumnya kita akan mampir dahulu ke apartemenmu..” jawab ferdi sembari melangkah ke kamarnya untuk bersiap siap.

****
Mereka terlihat keluar bersama dari apartemen Lyra, sejenak Lyra ragu melangkah masuk ke mobil ferdi, ada sesuatu yang mengganjal dipikirannya

“are you okay sweetheart?” tanya ferdi saat melihat ekspresi tak biasa di wajah lyra..

“ooh yeahh, hari ini kau cukup mengantarkanku ke satsiun terdekat, kita tak mungkin berangkat ke kantor bersama..”

“ooh ayolah, ini sudah jam berapa, bukankah jadwal kereta mu sudah berangkat 5 menit yang lalu, lagipula apa yang salah bila sepasang kekasih berangkat bersama..?” ucap ferdi lepas

“kau melupakan peraturan di gerfon company?” tanya Lyra sambil memutar bola matanya kea rah ferdi

“tentu aku mengingatnya sweetheart, tapi yang aku ingat peraturan itu ditujukan untuk sesama pegawai. Disana tidak menyebutkan tentang seorang pegawai tidak boleh menjalin hubungan dengan direktur ataupun sebaliknya, jadi tak ada masalah jika kita berangakat bersama..” ucap ferdi dengan penuh percaya diri

Lyra menghembuskan nafas berat,  “tak masalah bagimu, tapi amat bermasalah bagiku.. oh ayolah ferdi, aku hanya pegawai biasa yang baru meniti karir di gerfon company, aku tak ingin semua usaha yang aku lakukan selama ini hanya dianggap karena aku orang yang dekat denganmu, aku tak ingin dapat lirikan tak menyenangkan dari para senior dan pegawai lain hanya karena aku adalah pacar direktur mereka..” ucap Lyra dengan nafas yang memburu

Ferdi diam sejenak.. “Lyra kau sudah terlalu berlebihan.. oke aku anggap kali ini, kau hanya belum siap menunjukan hubungan ini, tapi kau tahu aku tak bisa terus berpura-pura menjadi atasanmu saja di kantor, sementara ingin sekali aku menyapamu, mengajakmu makan siang, dan menunjukkan pada semua kau adalah milikku..”

Lyra tercekat, ia ingin membatah ucapan ferdi, tapi kata-kata terakhir ferdi tadi membuat darahnya berdesir, ferdi mulai menunjukkan keposesifannya kembali, tiba-tiba, ada rasa yang tak biasa dari dalam hati kecilnya, ia merindukan kata-kata itu. kata-kata yang menunjukkan bahwa dia begitu diinginkan oleh seseorang, dan itu diucapkan kembali oleh ferdi..

“Lyra ku yakin kau amat tahu itu, aku tak ingin pegawai lain, atau malah Vino seenaknya saja menatapmu, tertawa lepas denganmu.. aku tak tahu seberapa tahan aku berlaku biasa saja bila didekatmu, aku tak tahu seberapa diriku ini akan bertahan bila melihatmu dekat dengan seseorang di kantor, aku hanya ingin mereka tahu bahwa kau miliku, hanya milikku.. berlebihankah aku?” tanya ferdi akhirnya..

Lyra tersenyum sejenak, “no sir..” jawab Lyra mencoba mencairkan suasana ini..
Ferdi

“Hah, kata-kata panjangku hanya dijawab No sir..?” tanya ferdi terkejut..

“tak ada yang berlebihan ferdi, hanya saja kita harus membicarakan lagi semua ini nanti, mau jam berapa kita berangkat ke kantor hah? dan kali ini, aku mohon, hanya antarkan aku saja di depan parkiran, kita belum saatnya masuk bersama ke dalam lift, plesea..” pinta Lyra akhirnya

“aku tak pernah bisa membantah kalau kau sudah berkata Please..” ucap ferdi akhirnya

****
“hei hei Lyra, bagaimana kabarmu?” teriak prisil saat Lyra baru saja membuka pintu ruangnya..

“baik sayang..” jawab Lyra singkat..

“are you okay, beb?” tanya melisa

“yeah, luar biasa..” jawab Lyra akhirnya

“syukurlah kalau begitu, oh ya kau tahu lyra? Kau menimbulkan kehebohan dengan pingsanmu waktu itu..”  ucap melisa blak-blakan yang disambut dengan lirikan prisil yang mengatakan tak-seharusnya-kau-menceritakan-hal-itu-saat-ini..

“oh ya, ada apa memangnya?” tanya Lyra pura-pura tidak tahu

“ehmm, bukan apa-apa lyra..” jawab prisil berusaha menghentikan topic pembicaraan ini..

“oh My Lyra, kau tahu? Aku benar-benar iri denganmu…” ceplos melisa yang hanya disambut dengan gumaman dari lyra

“bagaimana kau pingsan waktu itu, maksudku pak ferdi terlihat khawatir sekali padamu, dia dengan gesitnya mengangkatmu dengan kedua tangannya yang gagah itu, berlari seketika menuju lift pribadi para eksekutif , seolah olah takut terjadi apa apa denganmu..” ucap melisa panjang

“oh yeah, kau tahu? Aku benar benar pingsan waktu itu, jadi aku tak mengingat apapun..” jawab Lyra polos

“semua orang yang menyaksikan semua itu terdiam beberapa menit, sampai beberapa hari ini masih saja orang-orang membicarakan tentang kejadian itu, seketika kau menjadi trending topic di seluruh gerfon company” ucap melisa

“ku rasa kau terlalu berlebihan mel, kekhawatiran direktur Ferdinand itu tak lebih dari rasa khawatir atasan pada bawahannya, tak lebih..” jelas Lyra menyangkal

“oh No, kau tak sadarkan diri waktu itu beb, aku melihat sendiri dengan mata kepalaku betapa ekspresi pak ferdi waktu itu benar-benar khawatir seolah olah kau, kau itu orang yang amat berharga dihatinya..”ucap melisa tak mau kalah

“Ya ya ya”, gumam Lyra tak jelas padahal mendengar semua itu, betapa hatinya terasa sejuk..
“kau harus percaya padaku Lyra, kalau rasa khawatir pak ferdi hanya tak lebih karena ia adalah atasan kita, maka sesekali aku akan mencoba untuk pingsan di depannya, apakah aku sungguh harus melakukan itu untukmu..?” tanya prisil dengan ekspresi  paling konyolnya yang di sambut dengan gelak tawa seluruh staf di ruangan itu..

Tanpa mereka semua sadari, pipi Lyra bersemu merah, hatinya terasa hangat, tiba-tiba ia sangat merindukan ferdi di sisi nya saat ini. Dibalik gelak tawa itu, haya prisil seorang yang memperhatikan ekspresi tak biasa di wajah Lyra..

****
Hari itu, Lyra benar benar tak memikirkan dirinya yang baru saja pulih dari sakit, ia amat larut dengan kesibukannya, sambil sesekali memikirkan ferdi..

Jam makan siang sudah tiba, tapi telpon, sms ataupun email dari ferdi yang ditunggu-tunggu Lyra tak kunjung ia terima. Akhirnya ia memutuskan untuk makan siang dengan rekan se tim nya..

Dalam hatinya ia berbisik..”ehmm, baru juga beberapa jam yang lalu ia mengatakan, aku tak tahu seberapa tahan aku berlaku biasa saja bila didekatmu, aku tak tahu seberapa diriku ini akan bertahan bila melihatmu dekat dengan seseorang di kantor, bisa bisanya aku digombali lagi..”
 ehmm

Sebenarnya hatinya sedikit kecewa, ia berharap ferdi mengajaknya makan siang diluar dengan diam-diam, tapi mana sekarang, ia menghilang tanpa kabar..

“jangan harap aku menghubungi dirimu duluan ferdi..” teriak lyra dalam hati..

“Lyra kau terlihat memikirkan sesuatu, memikirkan ucapanku tadi pagi ya..?” tanya melisa  usil

“gak-gak banget, oh ya mana prisil, gak ikut makan siang bareng kita?” tanya lyra sambil menolehkan pandangannya ke segala arah..

“oh ya, aku lupa mengatakan hal ini padamu, prisil tadi izin, ia pulang cepat, katanya ia memiliki janji dengan seseorang..” jawab melisa

“yang benar saja, kok milih waktu janjiannya pas jam kantor..” jawab Lyra

“iya nih, sebenarnya aku juga curiga dengan prisil, tadi pagi ia sedikit berbeda, ia tak terlihat seperti biasanya, tadi ia memakai make up dengan blouse yang terlihat lebih feminim, aku menebaknya ia punya janji kencan buta dengan seseorang..” ucap melisa dengan jiwa sok detektifnya

“oh ya, berita bagus dong, besok kita selidiki..” jawab Lyra akhirnya

“pasti..”

“Hei hei, ngegosip aja, tuh antrian di belakang uda panjang, buruan jalan..” sela reymon ditengah pembicaraan seru mereka

“Huh” seru Lyra dan melisa berbarengan

****
Maaf maaf sebelumnya, author baru bangun dari hibernasi panjang ini. Yang uda nungguin maaf banget ya..
Okkeeh, segitu dulu ya guys, Buat yang baca terima kasih, jgn lupa LIKE &COMMENT yaaa..
oh ya, ayo tebak, apa prisil beneran kencan buta? Kalau bner Dengan siapa yah..? hehehe terus baca lanjutannya ya readers..

#peluk ciumku untuk readers setia


EmoticonEmoticon